ppr-revolution – Dunia koleksi mainan kembali heboh berkat kehadiran Labubu, boneka mungil berwajah “jelek” yang berhasil mencuri hati para pecinta seni, mainan, hingga selebritas dunia. Fenomena Labubu memperlihatkan bahwa dunia kreatif tidak selalu mengutamakan kesempurnaan – justru ketidaksempurnaan itulah yang sering melahirkan karya luar biasa.
Asal Usul Labubu
Seniman asal Hong Kong, Kasing Lung, menciptakan karakter Labubu sebagai bagian dari seri “The Monsters” di bawah label How2Work. Ia memperkenalkan Labubu pertama kali pada tahun 2014.
Makhluk kecil ini tampil dengan bulu lebat, gigi mencolok, mata besar, dan ekspresi wajah yang jahil serta misterius. Labubu sengaja menampilkan sosok berbeda dari boneka lucu konvensional seperti teddy bear atau karakter anime yang imut. Dengan konsep “keanehan yang memikat”, Labubu menawarkan pendekatan unik dalam budaya mainan modern.
Ledakan Popularitas Global
Popularitas Labubu melonjak drastis dalam beberapa tahun terakhir, meski awalnya hanya dikenal di kalangan kolektor Asia Timur. Pameran, kolaborasi dengan merek ternama, serta promosi dari influencer dan selebritas dunia mempercepat penyebarannya.
Pada tahun 2023, sebuah edisi terbatas Labubu terjual dengan harga fantastis dalam lelang internasional medusa88. Penjualan itu memperkuat posisinya sebagai ikon art toy di mata global.
Penggemar Labubu kini bermunculan di Eropa, Amerika, hingga Australia. Tagar #Labubu terus trending di berbagai platform media sosial, menunjukkan betapa luasnya daya tarik karakter ini.
Daya Tarik di Balik “Kejelakan”
Banyak orang mencintai Labubu meski tampilannya disebut “jelek”. Para ahli budaya populer menilai bahwa Labubu melambangkan keberanian untuk tampil berbeda dan mengekspresikan keautentikan diri.
“Di dunia yang serba terkurasi dan sempurna, karakter seperti Labubu menawarkan kejujuran emosional. Ia tidak berusaha menjadi sempurna – justru itu yang membuatnya relevan,” ujar Dr. Maya Tan, pengamat budaya pop Asia.
How2Work memproduksi setiap edisi Labubu dalam jumlah terbatas, yang menambah nilai eksklusivitasnya. Para kolektor bahkan rela mengantre berjam-jam atau mengikuti undian demi mendapatkan figur ini.
Masa Depan Labubu
How2Work dan Kasing Lung tengah menyiapkan berbagai proyek besar pada 2025, termasuk peluncuran film pendek animasi dan kolaborasi dengan brand fashion global.
Dengan komunitas penggemar yang semakin luas, Labubu menunjukkan potensinya untuk menjadi bagian abadi dalam sejarah budaya pop modern.