ppr-revolution.com – Pada tanggal 25 Desember 2024, dunia dikejutkan oleh berita jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 di dekat Aktau, Kazakhstan. Pesawat jenis Embraer 190 yang dioperasikan oleh Azerbaijan Airlines ini sedang dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Rusia, dengan total 67 orang di dalamnya, termasuk 62 penumpang dan lima awak kabin.

Kronologi Kejadian

Pesawat tersebut awalnya dijadwalkan mendarat di Grozny, namun karena kabut tebal di bandara tujuan, pesawat dialihkan ke Aktau, Kazakhstan. Pada pukul 09:35 waktu setempat, awak pesawat mengeluarkan sinyal bahaya, melaporkan adanya kegagalan sistem kontrol. Pada pukul 09:49, mereka meminta izin untuk melakukan pendaratan darurat di Aktau. Sayangnya, pada pukul 10:28, pesawat tersebut jatuh di darat sekitar 3 kilometer dari Bandara Internasional Aktau, diikuti oleh ledakan besar dan kebakaran hebat123.

Korban dan Respon Darurat

Dari 67 orang yang berada di pesawat, 28 orang berhasil selamat, termasuk dua anak-anak berusia 11 dan 16 tahun. Para penyintas ini segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, dengan tujuh di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis. Sementara itu, tim penyelamat bekerja keras untuk memadamkan api dan mengevakuasi korban tewas. Pemerintah Kazakhstan telah membentuk komisi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan ini dan berjanji akan bekerja sama dengan otoritas Azerbaijan123.

Dugaan Penyebab

Preliminary reports suggest that a bird strike may have precipitated the disaster. Survivors recounted that a bird entered the engine, leading to an oxygen tank explosion and subsequent steering failure. Flight tracking data from FlightRadar24.com indicated that the aircraft performed a figure-eight maneuver near Aktau airport, with significant altitude fluctuations before the crash. Additionally, the plane experienced severe GPS jamming, resulting in faulty real-time tracking data123.

Respons Internasional

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, yang sedang berada di Rusia untuk menghadiri sebuah puncak, segera kembali ke Baku setelah mendengar kabar kecelakaan ini. Pemimpin Chechnya yang didukung Kremlin, Ramzan Kadyrov, juga menyampaikan belasungkawa dan mendesak doa untuk kesembuhan cepat para penyintas yang kondisinya sangat serius123.

Investigasi dan Dukungan

Kazakhstan telah membentuk komisi untuk menyelidiki insiden link alternatif medusa88 ini, yang akan bekerja sama dengan otoritas Azerbaijan. Investigasi akan mengeksplorasi berbagai kemungkinan penyebab, termasuk kerusakan teknis dan faktor eksternal seperti gangguan GPS. Rusia, yang sebelumnya dituduh mengganggu sinyal GPS di wilayah tersebut, juga menjadi sorotan dalam konteks ini123.

Dampak dan Harapan

Kecelakaan ini merupakan tragedi besar bagi Azerbaijan Airlines, yang sebelumnya juga pernah mengalami kecelakaan fatal pada Desember 2005, ketika penerbangan 217 jatuh ke Laut Kaspia, menewaskan 23 orang. Saat ini, fokus utama adalah memberikan perawatan medis kepada para penyintas, mendukung keluarga korban, dan mengungkap faktor-faktor yang menyebabkan kejadian ini123.